PENGANTAR ILMU FARMASI
Kelompok 1 :
1. Fitri
Norhasanah (1648201110015)
2. Gusti
Nurul Istiqamah (1648201110017)
3. Mila
Indriyati (1648201110026)
4. Muhammad
Maulana (1648201110031)
5. Muthia
Narita (1648201110032)
6. Sisna (1648201110045)
7. Siti
Hawa (1648201110046)
8. Wira
Noor Prasetya (1648201110050)
A. Zaman prasejarah
Dengan
segala keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, mereka menyangka bahwa jika
suatu penyakit menyerang itu merupakan kutukan dari dewa atau merasuknya roh
jahat kedalam tubuh mereka. Satusatunya pengobatan
yang dianggap mujarab dengan cara mengusir roh jahat yang bersarang pada tubuh sipenyakit. Pengusiran itu biasanya dengan memakai mantera
-mantera, penggunaan tetabuhan (bunyi – bunyian, atau yang sedikit lebih maju dengan cara pemberian ramuandaritumbuh
– tumbuhan (bias dari daun, akar, getah, dan sebagainya). Pemeberian ramuan dari tumbuh tumbuhan ini yang diyakini sebagai titik awal perkembangan pengobatan yang terus berlanjut sampai saat ini.(Sumarsono,2015).
Biasanya
yang memberikan pengobatan memakai ramuan tumbuh – tumbuhan itu adalah para
ketua dalam kelompoknya dan pengobatan dengan cara ini berlangsung terus secara
turun temurun orang – orang sumeria sekitar 3000 tahun sebelum masehi telah
menggunakan tumbuh – tumbuhan sebagai obat. Bukti tersebut banyak dibuktikan pada berbagai tulisan diatas
tablet kuno biasanya berupa batu mengenai resep pengobatan suatu penyakit. Salah satu bukti yang cukup terkenal adalah
tablet tanah sumeria yang
ditunjukkan gambar 1.1. tablet tanah sumeria berasal dari abad ketiga sebelum masehi dan diakui sebagai resep berbentuk tulisan tertua didunia. Tablet tersebut terbuat dari tanah yang dicampur dengan gum resin dari markazhi dan herba thymi
yang dilarutkan dalam bir baru kemudian baru dibentuk masa
tablet.(Syamsuni,2006).
Gambar
1.1
Daftar Pustaka
1.
Sumarsono, Tonny. 2015. Pengantar
studi farmasi. Jakarta: EGC
2.
Syamsuni, H.A. 2006. Ilmu resep.
Jakarta: EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar