aa

aa

Senin, 31 Oktober 2016

Evolusi Farmasi pada Abad Pertengahan (500-1500)



PENGANTAR ILMU FARMASI




 NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2:
ADEN SUPRATMAN OLEO WAHIDIN
DELIMA REZKA YANTI
MEGARIYANTI
NOOR REDHA RIZKY
PUTRI AULIA RAHMAH
RAYAN
SYARIFAH ALAWIYAH






Ø  Materi : Evolusi Farmasi pada Abad Pertengahan (500-1500)
Pada tahun 1240 M, Raja Jerman frederick II memerintahkan pemisahan secara resmi antara farmasi dan kedokteran dalam dekritnya yang terkenal, Two Silices. Hal ini tercermin pula pada diri si kembar Damian dan Cosmas. Damian seorang apoteker, sedangkan Cosmas seorang dokter. Namun karir mereka berakhir dengan tragis karena kemartiran pada 303 M.
 (Sumarsono.2015)

Raja Jerman Frederick II
Philippus Aureolus Theophrastus Bombastus Von Hohenheim (1493 – 1541 M), seorang dokter  dan ahli kimia dari swiss yang menyebut dirinya Paracelsus, sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan farmasi, menyiapkan bahan obat spesifik dan memperkenalkan zat kimia sebagai obat internal .
(Sumarson,.2015).

Paracelsus

Pada abad ke-9, dunia arab dan islam telah berhasil membangun jembatan ilmu yang menghubungkan Antara sumbangan yunani dengan dunia farmasi modern sekarang ini. Bahkan tahap ilmu yang diperoleh dari peradaban bangsa yunani itu treus ditingkatkan dan diteruskan hingga ke abad 13 melalui berbagai karya, terjemahan, ataupun peningkatan ilmu pada zaman-zaman berikutnya.
Puncaknya sumbangan dunia arab-islam dalam bidang farmasi dicapai dengan terbitnya sebuah buku panduan praktikum farmasi tahun 1260. Tulisan yang berjudul minhaj itu adalah karya abu muna al-kohen al-attar dari mesir, seorang ahli farmasi yang berpengalaman. Dalam minhaj, al-attar menuliskan pengalaman hidupnya serta ilmu dalam seni apotek atau seni meracik obat, sebagian besar buku itu menguraikan tentak etika farmasi, salah satunya topik penting dalam sejarah profesi kesehatan.
(Sumarsono,2015).

Tokoh farmasi arab islam :
1.       Yuhanna B. masawayh
Yuhanna B.masawayh hidup pada 777-857 M. Beliau adalah anak seorang ahli farmasi (dikenal sebagai apoteker). Beliau terkenal melalui tulisannya dalam bahasa Arab tentang meteria medica dan rawatan. Salah satu daripadanya berjudulal-Mushajjar al-Kabir yang menyusun daftar penyakit serta obat-obatnya dan juga pola makanan yang berkaitan. Malah beliau menyatakan bahwa para dokter yang boleh menyembuhkan penyakit dengan hanya melalui pengaturan pola makan tanpa penggunaan ubat adalah yang paling berjaya dan beruntung. Masawayh juga mengusulkan penggunaan beberapa tumbuhan terkenal untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit. Beliau menyeru para dokter agar menggunakan hanya satu obat untuk satu penyakit berdasarkan prinsip empiriks dan analogi. (Sumarsono,2015).


2.       Abu hasan ali bin sahl rabban al-tabari
Beliau dilahirkan pada 808, sahabat dari Masawayh. Pada usia 30 tahun beliau diperintahkan untuk ke kota Samarra oleh Khalifah Mu'tasim (833-842) untuk mengabdi sebagai dokter. Tabari menulis banyak buku kedokteran, yang terkenal adalah Syurga Hikmah yang membicarakan tentang tingkah laku manusia, kosmologi, embriologi, psikoterapi, kebersihan, pola makan dan penyakit (akut dan kronik) serta cara merawatnya. Buku ini juga memuat kisah-kisah kedokteran abstrak serta petikan dari referens yang berbahasa India. Bukunya juga mengandung beberapa bab tentang meteria medika, makanan biji-bijian, kegunaan terapeutik hewan serta organ-organ burung dan juga campuran obat-obatan termasuk cara membuatnya.
Tabari juga menyarankan agar nilai terapeutik setiap obat digunakan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu dan dokter harus pandai membuat pilihan yang terbaik.Beliau pernah menguraikan dengan terperinci penggunaan sesuatu bahan sebagai bahan terapeutik, termasuk cara-cara menyimpannya sambil memperingatkan tentang bahaya yang ada pada bahan tersebut.Contohnya peringatan terhadap penggunaan satu mithqal (lebih kurang 4 gram) candu bisa menyebabkan tidur ataupun maut.
(Sumarsono,2015).

3.       Sabur bin sahl
Beliau merupakan orang pertama menulis formula pertama dalam sejarah Islam.Formula ini dikenali sebagai Agradadhin.Sabur meninggal dunia pada 869.Dalam tulisannya, beliau memberikan resep kedokteran tentang kaedah dan teknik meracik obat, tindakan farmakologinya, dosis-dosisnya untuk setiap sekali pengunaan. Formula-formula ubat ini disusun berdasarkan jenis sediaan: tablet, serbuk, salap, sirup dan sebagainya. Banyak dari resep-reses ini menunjukkan persamaan dengan dokumen dari Asia Barat dan Yunani-Roman.
Formula ini ditulis untuk ahli-ahli farmasi apakah di apotik ataupun di rumah sakit. Oleh itu, hampir selama 200 tahun formula ini digunakan sebagai panduan ahli farmasi di seluruh dunia Islam.Tulisan Sabur ini merupakan satu langkah penting dalam sejarah farmakope dan banyak disalin serta ditiru dalam buku kedokteran Arab selanjutnya.
(Sumarsono,2015).

4.       Zayd hunayn bin ishaq al-ibadi
Sumbangan beliau tidak kurang pentingnya kepada praktek farmasi dan kedokteran Arab.Beliau adalah anak dari seorang apoteker.Hunayn diantar ke Baghdad, yang pada masa itu merupakan pusat pendidikan Islam terpenting untuk mengikuti pendidikan dalam perawatan.Beliau kemudian ke Syria, Mesir dan negara sekitarannya untuk mendalami lagi latihannya.Setelah beliau kembali ke Baghdad, beliau sudah mahir tentang asal-usul perubatan Yunani khususnya yang diterjemahkan dalam Bahasa Syria.
Hunayn memainkan peranan yang penting dalam penterjemahan atau penentuan ketepatan terjemahan yang dilakukan (termasuk penulis Hippocrate, Gelen dan penulis Yunani lain) di samping menulis buku-bukunya sendiri. Sumbangannya menjadi lebih terasa pada tahun 830, Khalifah al-Ma'mun mendirikan satu institusi sains (bait al-Hikmah) untuk tujuan penyelidikan dan penterjemahan bahan-bahan Yunani ke dalam bahasa Arab.Hunayn menjadi pembimbing pusat kajian ini dan dalam masa 40 tahun, beliau menterjemahkan dan mewujudkan istilah serta rangkaian kata yang digunakan untuk tujuan praktek kedokteran dan pengajaran.
Antara buku dan tulisan Hunayn adalah tentang aspek kebersihan mulut, pecuci dan penggunaan bahan-bahan pergigian.Beliau terkenal sebagai penulis Arab pertama yang melakukan hal ini.Beliau juga yang menemukan bahan-bahan makanan dan minuman yang dianggap dapat merusak gigi.Hunayn juga mengusulkan pembersihan gigi, khususnya selepas makan seperti yang dianjurkan dalam kedokteran moderen. Tulisannya yang lain termasuklah tentang nilai gizi dan pemakanan, tentang mandi, terapi gizi secara umum dan juga tentang bunga mawar serta obat-obatan tertentu.
(Sumarsono,2015).



DAFTAR PUSTAKA

1.      Sumarsono, Tonny. 2015. Pengantar Studi Farmasi. Jakarta: EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar