PENGANTAR ILMU FARMASI
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2:
ADEN SUPRATMAN OLEO WAHIDIN
DELIMA REZKA YANTI
MEGARIYANTI
NOOR REDHA RIZKY
PUTRI AULIA RAHMAH
RAYAN
SYARIFAH ALAWIYAH
Ø Materi
: Evolusi Farmasi pada Abad Pertengahan (500-1500)
Pada tahun 1240 M, Raja
Jerman frederick II memerintahkan pemisahan secara resmi antara farmasi dan
kedokteran dalam dekritnya yang terkenal, Two Silices. Hal ini tercermin pula
pada diri si kembar Damian dan Cosmas. Damian seorang apoteker, sedangkan
Cosmas seorang dokter. Namun karir mereka berakhir dengan tragis karena
kemartiran pada 303 M.
(Sumarsono.2015)
Raja Jerman Frederick II
Philippus Aureolus Theophrastus Bombastus Von Hohenheim
(1493 – 1541 M), seorang dokter dan ahli
kimia dari swiss yang menyebut dirinya Paracelsus, sangat besar pengaruhnya
terhadap perubahan farmasi, menyiapkan bahan obat spesifik dan memperkenalkan
zat kimia sebagai obat internal .
(Sumarson,.2015).
Paracelsus
Pada abad ke-9, dunia arab dan
islam telah berhasil membangun jembatan ilmu yang menghubungkan Antara
sumbangan yunani dengan dunia farmasi modern sekarang ini. Bahkan tahap ilmu
yang diperoleh dari peradaban bangsa yunani itu treus ditingkatkan dan
diteruskan hingga ke abad 13 melalui berbagai karya, terjemahan, ataupun
peningkatan ilmu pada zaman-zaman berikutnya.
Puncaknya sumbangan dunia
arab-islam dalam bidang farmasi dicapai dengan terbitnya sebuah buku panduan
praktikum farmasi tahun 1260. Tulisan yang berjudul minhaj itu adalah karya abu
muna al-kohen al-attar dari mesir, seorang ahli farmasi yang berpengalaman.
Dalam minhaj, al-attar menuliskan pengalaman hidupnya serta ilmu dalam seni
apotek atau seni meracik obat, sebagian besar buku itu menguraikan tentak etika
farmasi, salah satunya topik penting dalam sejarah profesi kesehatan.
(Sumarsono,2015).
Tokoh farmasi arab islam :
1.
Yuhanna B. masawayh
Yuhanna
B.masawayh hidup pada 777-857 M. Beliau adalah anak seorang ahli farmasi
(dikenal sebagai apoteker). Beliau terkenal melalui tulisannya dalam bahasa
Arab tentang meteria medica dan rawatan. Salah satu daripadanya berjudulal-Mushajjar
al-Kabir yang menyusun daftar penyakit serta obat-obatnya dan juga
pola makanan yang berkaitan. Malah beliau menyatakan bahwa para dokter yang
boleh menyembuhkan penyakit dengan hanya melalui pengaturan pola makan tanpa
penggunaan ubat adalah yang paling berjaya dan beruntung. Masawayh juga
mengusulkan penggunaan beberapa tumbuhan terkenal untuk meningkatkan sistem
pertahanan tubuh terhadap penyakit. Beliau menyeru para dokter agar menggunakan
hanya satu obat untuk satu penyakit berdasarkan prinsip empiriks dan analogi. (Sumarsono,2015).
2.
Abu hasan ali bin sahl rabban al-tabari
Beliau
dilahirkan pada 808, sahabat dari Masawayh. Pada usia 30 tahun beliau
diperintahkan untuk ke kota Samarra oleh Khalifah Mu'tasim (833-842) untuk
mengabdi sebagai dokter. Tabari menulis banyak buku kedokteran, yang terkenal
adalah Syurga Hikmah yang membicarakan tentang tingkah laku
manusia, kosmologi, embriologi, psikoterapi, kebersihan, pola makan dan
penyakit (akut dan kronik) serta cara merawatnya. Buku ini juga memuat
kisah-kisah kedokteran abstrak serta petikan dari referens yang berbahasa
India. Bukunya juga mengandung beberapa bab tentang meteria medika, makanan
biji-bijian, kegunaan terapeutik hewan serta organ-organ burung dan juga
campuran obat-obatan termasuk cara membuatnya.
Tabari
juga menyarankan agar nilai terapeutik setiap obat digunakan berdasarkan
tujuan-tujuan tertentu dan dokter harus pandai membuat pilihan yang
terbaik.Beliau pernah menguraikan dengan terperinci penggunaan sesuatu bahan
sebagai bahan terapeutik, termasuk cara-cara menyimpannya sambil memperingatkan
tentang bahaya yang ada pada bahan tersebut.Contohnya peringatan terhadap
penggunaan satu mithqal (lebih kurang 4 gram) candu bisa menyebabkan tidur
ataupun maut.
(Sumarsono,2015).
3.
Sabur bin sahl
Beliau
merupakan orang pertama menulis formula pertama dalam sejarah Islam.Formula ini
dikenali sebagai Agradadhin.Sabur meninggal dunia pada 869.Dalam
tulisannya, beliau memberikan resep kedokteran tentang kaedah dan teknik
meracik obat, tindakan farmakologinya, dosis-dosisnya untuk setiap sekali
pengunaan. Formula-formula ubat ini disusun berdasarkan jenis sediaan: tablet,
serbuk, salap, sirup dan sebagainya. Banyak dari resep-reses ini menunjukkan
persamaan dengan dokumen dari Asia Barat dan Yunani-Roman.
Formula
ini ditulis untuk ahli-ahli farmasi apakah di apotik ataupun di rumah sakit.
Oleh itu, hampir selama 200 tahun formula ini digunakan sebagai panduan ahli
farmasi di seluruh dunia Islam.Tulisan Sabur ini merupakan satu langkah penting
dalam sejarah farmakope dan banyak disalin serta ditiru dalam buku kedokteran
Arab selanjutnya.
(Sumarsono,2015).
4.
Zayd hunayn bin ishaq al-ibadi
Sumbangan
beliau tidak kurang pentingnya kepada praktek farmasi dan kedokteran
Arab.Beliau adalah anak dari seorang apoteker.Hunayn diantar ke Baghdad, yang
pada masa itu merupakan pusat pendidikan Islam terpenting untuk mengikuti
pendidikan dalam perawatan.Beliau kemudian ke Syria, Mesir dan negara
sekitarannya untuk mendalami lagi latihannya.Setelah beliau kembali ke Baghdad,
beliau sudah mahir tentang asal-usul perubatan Yunani khususnya yang
diterjemahkan dalam Bahasa Syria.
Hunayn
memainkan peranan yang penting dalam penterjemahan atau penentuan ketepatan
terjemahan yang dilakukan (termasuk penulis Hippocrate, Gelen dan penulis
Yunani lain) di samping menulis buku-bukunya sendiri. Sumbangannya menjadi
lebih terasa pada tahun 830, Khalifah al-Ma'mun mendirikan satu institusi sains
(bait al-Hikmah) untuk tujuan penyelidikan dan penterjemahan bahan-bahan Yunani
ke dalam bahasa Arab.Hunayn menjadi pembimbing pusat kajian ini dan dalam masa
40 tahun, beliau menterjemahkan dan mewujudkan istilah serta rangkaian kata
yang digunakan untuk tujuan praktek kedokteran dan pengajaran.
Antara
buku dan tulisan Hunayn adalah tentang aspek kebersihan mulut, pecuci dan
penggunaan bahan-bahan pergigian.Beliau terkenal sebagai penulis Arab pertama
yang melakukan hal ini.Beliau juga yang menemukan bahan-bahan makanan dan
minuman yang dianggap dapat merusak gigi.Hunayn juga mengusulkan pembersihan
gigi, khususnya selepas makan seperti yang dianjurkan dalam kedokteran moderen.
Tulisannya yang lain termasuklah tentang nilai gizi dan pemakanan, tentang
mandi, terapi gizi secara umum dan juga tentang bunga mawar serta obat-obatan
tertentu.
(Sumarsono,2015).
DAFTAR PUSTAKA
1.
Sumarsono, Tonny. 2015. Pengantar Studi Farmasi. Jakarta: EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar